Search Suggest

9 Sejarah Asal Usul Rawon Makanan Khas Jawa Timur Rawon, Sejarah

9 Sejarah Asal Usul Rawon Makanan Khas Jawa Timur Rawon, Sejarah

Senjaterakhir.com - Rawon merupakan makanan khas Jawa Timur yang sudah terkenal akan kelezatannya hingga ke seluruh Indonesia. 

Sajian kuliner ini terbuat dari daging sapi yang dimasak dalam kuah berwarna hitam pekat dengan cita rasa gurih dan sedikit manis. Namun, tahukah Anda asal usul di balik hidangan yang menggugah selera ini? 

Dalam artikel ini, kami akan mengupas tuntas 9 sejarah dan asal usul rawon yang akan membuka wawasan Anda. Jadi, teruslah membaca dan bersiaplah terpukau dengan perjalanan kuliner yang menarik ini.

Asal Mula Rawon

Asal usul rawon memiliki sejarah menarik yang patut kamu ketahui. Konon, hidangan ini bermula dari Kerajaan Majapahit, di mana para prajurit membuat sup dari sisa daging sapi hasil pertempuran. Sup itu kemudian dicampur dengan kluwek, memberikan warna dan rasa khas yang lezat. Seiring waktu, rawon menjadi makanan populer yang dinikmati oleh masyarakat Jawa Timur hingga saat ini.

Orang juga membaca

Terimakasih Sudah Berkunjung ke Senjaterakhir.com

Versi Legenda Asal Usul Rawon

Menurut legenda, rawon berasal dari Kerajaan Majapahit. Konon, saat para prajurit bertempur di medan perang, seorang dukun bernama Danyang Sutawaja menciptakan hidangan dari daging sapi yang direbus dengan kluwek, buah asam yang menghitamkan kuah.

Rawon yang awalnya disajikan untuk memulihkan tenaga prajurit ini, lama-kelamaan menjadi hidangan yang disukai oleh masyarakat sekitar.Legenda ini diyakini sebagai asal usul rawon yang kita kenal saat ini sebagai kuliner khas Surabaya.

Versi Sejarah Asal Usul Rawon

Asal-usul rawon masih menjadi perdebatan. Ada yang menyebut hidangan ini berawal dari Jawa Timur, sementara ada pula yang meyakini berasal dari Jawa Tengah.

Salah satu versi sejarah menyebutkan bahwa rawon muncul pada masa Kerajaan Majapahit, di mana para prajurit membawa daging kerbau yang dimasak bersama kluwek dan bumbu rempah-rempah.

Kuahnya yang hitam kecokelatan menjadi ciri khas rawon yang hingga kini masih dinikmati.

Penyebaran Rawon

Rawon adalah makanan khas Jawa Timur yang memiliki sejarah panjang. Menurut catatan sejarah, hidangan ini sudah ada sejak abad ke-14. 

Proses penyebarannya yang luas ke berbagai daerah di Indonesia tidak luput dari peran para pedagang dan penjelajah. Pada abad ke-19, rawon mulai dikenal di Pulau Jawa, khususnya di Surabaya dan Malang.

Seiring berjalannya waktu, popularitas rawon terus menyebar ke Bali, Lombok, dan Kalimantan. Ciri khas rawon yang menonjol adalah kuahnya yang berwarna hitam pekat, yang berasal dari kluwek. 

Selain itu, rawon juga dilengkapi dengan berbagai macam isian, seperti daging sapi, tauge, dan telur asin. Keunikan rasa rawon yang gurih dan sedikit pahit menjadikannya sebagai hidangan favorit banyak orang.

Rawon Sebagai Makanan Khas Jawa Timur

Rawon, hidangan khas Jawa Timur ini wajib dicicipi.Berawal dari masa kejayaan Kerajaan Majapahit, rawon menyimpan sejarah panjang.Kuahnya yang kental dan hitam pekat berasal dari kluwek, memberikan cita rasa yang gurih dan segar.

Selain rasanya, rawon juga dikenal kaya akan rempah, seperti jahe, lengkuas, dan ketumbar, yang semakin menambah kenikmatannya.Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi kelezatan kuliner khas Jawa Timur yang satu ini!

Ciri Khas Rawon

Rawon, kuliner khas Surabaya yang sudah mendunia, memiliki sejarah panjang sejak abad ke-19. Pada masa itu, pelaut Tionghoa memperkenalkan bumbu racikan crucuk ke Jawa Timur. 

Bumbu ini berbahan biji kluwek yang dibakar dan ditumbuk halus, memberi warna hitam pekat pada rawon. 

Seiring waktu, masyarakat Surabaya mengadaptasi hidangan ini dengan menambahkan daging sapi dan kecombrang, sehingga lahirlah rawon Surabaya yang kita kenal sekarang.

Bumbu dan Rempah Rawon

Rawon, hidangan sup daging sapi pekat berwarna hitam ini merupakan warisan kuliner dari Kerajaan Majapahit. Legenda menyebutkan, rawon berasal dari kata ragwan yang berarti rebusan daging pengawal kerajaan yang gugur dalam pertempuran. 

Bumbu khas yang digunakan dalam rawon adalah kluwek, buah berwarna hitam yang memberikan cita rasa khasnya. 

Selain kluwek, bawang merah, bawang putih, ketumbar, jinten, kunyit, lengkuas, dan serai juga menjadi bumbu utama rawon. Kuah rawon yang pekat dan kaya rasa ini biasanya disajikan bersama nasi putih dan kerupuk.

Penyajian Rawon

Rawon, kuliner khas Jawa Timur yang melegenda, berawal dari zaman Majapahit.Sajian ini terdiri dari daging sapi yang direbus bersama kluwek, menghasilkan kaldu hitam pekat dengan cita rasa gurih dan sedikit pahit.

Racikan rempah pilihan seperti bawang merah, bawang putih, jahe, lengkuas, dan sereh, serta tambahan kacang tanah goreng, memperkaya cita rasa rawon yang nikmat dan menggugah selera.

Keunikan Rawon

Rawon, kuliner khas Jawa Timur yang digemari banyak orang. Hidangan berkuah hitam ini memiliki cita rasa gurih dan segar yang berasal dari penggunaan kluwek sebagai bumbu utamanya.

Sejarahnya diperkirakan telah ada sejak abad ke-15 di masa Kerajaan Majapahit, dimana hidangan ini menjadi makanan para raja.

Keunikan rawon terletak pada warna kuahnya yang hitam pekat, dihasilkan dari kluwek yang telah dibakar dan ditumbuk halus.

Berbeda dengan sajian sup pada umumnya, rawon tidak menggunakan santan sebagai bahan kuahnya sehingga menghasilkan rasa yang gurih dan segar.

Rawon biasanya disajikan dengan nasi putih, tauge, telur asin, dan empal yang menambah cita rasanya semakin nikmat.

Rawon Sebagai Warisan Budaya Indonesia

Rawon, kuliner khas Jawa Timur ini telah menjadi salah satu warisan budaya Indonesia yang patut dibanggakan.

Sejarahnya yang panjang berawal dari masa kerajaan Majapahit, di mana rawon dianggap sebagai hidangan kesukaan Raja Hayam Wuruk.

Resep rawon pun diwariskan secara turun-temurun, hingga kini kita dapat menyantap kelezatannya.

Bahan utama rawon adalah daging sapi yang dimasak dengan bumbu kluwek, memberikan warna hitam pekat yang khas.

Bumbu lainnya seperti bawang merah, bawang putih, kemiri, ketumbar, kunyit, dan jahe menyempurnakan rasa rawon.

Selain daging sapi, rawon juga dapat disajikan dengan telur asin, kerupuk udang, dan empal goreng.

Sensasi gurih dan sedikit pedas dari rawon dijamin dapat memanjakan lidah kamu.

Tak heran jika kuliner ini begitu dicintai oleh masyarakat Indonesia, dan menjadi salah satu ikon kuliner Nusantara yang patut kita lestarikan.

Akhir Kata

Sebagai penutup perjalanan seru kita menelusuri sejarah Rawon, makanan khas Jawa Timur yang menggugah selera, mari kita bernostalgia sejenak.

Dari legenda Joko Dolog hingga asal usulnya yang berasal dari kampung Arab Kediri, Rawon telah mengalami perjalanan panjang yang membuat cita rasanya begitu istimewa.

Semoga artikel ini dapat menambah wawasan kamu dan membangkitkan rasa cinta terhadap kekayaan kuliner nusantara.

Jangan lupa bagikan artikel menarik ini kepada teman dan kerabat kamu, ya!

Terima kasih sudah menjadi pembaca setia kami. Sampai jumpa di artikel seru berikutnya!

9 Sejarah Asal Usul Rawon Makanan Khas Jawa Timur Rawon, Sejarah

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar

Komentar teratas
Terbaru dulu